Siapa yang tidak suka dengan perdamaian? Tentunya semua orang menyukainya dan menginginkan kedamaian itu dimanapun berada, tetapi faktanya kata damai adalah hal yang sederhana tetapi sulit untuk di lakukan. Saya sendiri berasal dari Suku Batak dan beragama Nasrani.
Namun, tetapi uniknya saya dari kecil sudah tinggal di Bandung, jadi saya sudah biasa menjadi minoritas baik dari Suku saya di tengah suku Sunda maupun Agama, karena kita tahu mayoritas di Jawa Barat beragama Muslim. Tetapi biarpun latar belakang saya seperti itu, saya masih membatasi diri saya terhadap orang yg berbeda, baik dari apa yg di bahas, dll.
Juga meskipun saya merasa sudah mengenal orang-orang yang berbeda dengan saya, faktanya saya masih menyimpan banyak prasangka-prasangka, ketakutan-ketakutan untuk terbuka ataupun mendekatkan diri dengan orang yang berbeda.
Pada tahun 2014 saya dengan tidak sengaja berkesempatan mengikuti acara yang dinamakan Peace camp, awalnya saya tidak tertarik untuk ikut, karena saat saya baca profilnya ada terlintas dalam pikiran saya terkait perbedaan, dll, jadi saya berpikir ini pasti tentang perdebatan perbedaan, tetapi akhirnya karena satu dan lain hal saya memutuskan untuk ikut.
Setelah belajar 12 nilai Perdamaian, semua itu luntur dan bahkan saya dengan orang-orang yang berbeda bisa seperti keluarga, saya merasa pandangan saya terhadap yang berbeda baik suku ataupun agama diubahkan, prasangka-prasangka saya selama ini ternyata salah.
Setelah saya tahu bahwa banyak hal yang mengubah saya di acara peace camp sayapun memutuskan untuk ikut Training For Trainer yang diadakan oleh Peace Generation karena saya sangat tertarik untuk bisa mengajarkan 12 nilai perdamaian.
Semenjak saya ikut Peace Camp dan TOT Peace Generation, saya memutuskan untuk aktif membantu Peace Camp termasuk ikut training untuk menjadi Fasilitator di acara-acara peace camp yang diadakan dan cukup aktif juga membantu menjadi Trainer di beberapa training untuk Guru-guru yang diadakan oleh Peace Generation baik itu Training ataupun peace camp yang saya buat sendiri dan juga acara-acara peace lainnya.
Saya sangat bersyukur bisa terus membantu dan aktif di kegiatan perdamaian karena saya sangat cinta kedamaian, dan saya mau perdamaian bisa terwujud di Bandung, Indonesia bahkan sampai ke seluruh dunia, dampak jelas yang saya rasakan adalah dari beberapa kegiatan yang saya bantu atau buat seperti Peace camp, Training, Splash the peace, Boardgame for peace, dan acara-acara lainnya.
Testimoni-testimoni peserta yang sudah mengikuti acara-acara tersebut sangat membuat saya terharu, karena betapa 12 nilai perdamaian itu powerful dan berdampak kepada setiap orang yang belajar langsung, seperti mengubahkan pandangan mereka, pikiran lebih terbuka, mengerti lebih dalam tentang keindahan dalam perbedaan, lebih mengerti betapa pentingnya nilai-nilai perdamaian.
Walaupun kita di ciptakan berbeda-beda tetapi ketika kita saling menghormati, saling menghargai maka kesatuan dan damai itu akan tercipta dan terjalin, 12 nilai menjadi hal yang baru untuk membangun diri kita untuk terbuka dan mau peduli bagi generasi ke depan, lebih mengerti arti damai yang sebenarnya.
Saya juga sangat bersyukur dan senang dengan bisa menjadi bagian dalam mencetak Peacemakers-peacemakers atau Agent of peace yang aktif dan semangat mengajarkan perdamaian di manapun berada, saya percaya jika semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya perdamian dan punya hati juga untuk mengajarkan atau membagikan perdamaian, maka tidak mustahil akan ada kedamaian yang didambakan semua orang di dunia ini.
Penulis: Ermawati Girsang
Kamu AoP punya cerita perubahan? Kirimkan ceritamu ke [email protected]