Putri Wulansari; Sekolah Cerdas Membuatku Berubah

Tiada kesan tanpa pengabdian, mendalami jiwa sebagai Kakak Cerdas, mendampingi sekolah, anak-anak, dan menjalin koordinasi dengan berbagai elemen masyarakat meningkatkan rasa empati dan rasanya ingin semakin hidup. Saya juga semakin tahu akan kekurangan dan kelemahan diri yang kapasitasnya harus ditingkatkan.

Selama di pengabdian, berbagai aspek kehidupan banyak mengajarkan tentang pengorbanan dan perjuangan. Bagaimana memahami diri sendiri dan orang lain agar terjadi sinergisitas yang baik.

Bertemu dengan banyak orang-orang baik semakin yakin bahwa saat kita melakukan kebaikan maka banyak tangan-tangan baik yang akan membantu. Salah satunya saat motor kami habis bensin  selesai pulang acara PeaceSantren.

Di tengah kegelapan, kami mendorong motor dengan medan jalan yang mendaki. Saat itu kami sempat berhenti. Namun, di seberang jalan yang kami lalui, ada warga setempat menawarkan pertolongan hingga membelikan kami bensin yang jaraknya lumayan jauh.

Setelah bensin diisi, kami menawarkannya uang ganti bensin, namun dia menolaknya. Berbagai bujukan kami lontarkan supaya dia menerimanya. Namun hasilnya tetap nihil, hanya ucapkan terimakasih yang menggema sepanjang jalan.

Banyak sekali perubahan yang didapatkan selama mengikuti program Sekolah Cerdas. Ilmu di Sekolah Cerdas secara psikologi memengaruhi untuk menentukan tujuan selanjutnya dalam kehidupan seorang relawan. Selama di Sekolah Cerdas juga, perilaku buruk perlahan diperbaiki.

Saya sempat menemui berbagai elemen masyarakat untuk bersinergi, dan memberikan dampak positif pada diri, semakin membuka wawasan, dapat membandingkan, mengklasifikasi, hingga mengetahui urgensi dan eksistensi pada bencana. Alam ikut membantu menyatukan elemen-elemen tersebut menjadi kekuatan baru dalam berkehidupan. 

Dalam pengabdian program sekolah cerdas, saya dan rekan realawan juga mengajarkan 12 Nilai Dasar Perdamaian. Manfaat mengajarkan 12 Nilai Dasar Perdamaian tak hanya bisa berbagi ilmu dengan siswa, namun sekaligus belajar dan mengevaluasi diri. 

Mengajarkan kepada siswa juga berarti telah melaksanakan salah satu tugas dari seorang Agent of Change. Cerita unik yang membuat terharu adalah saat mengajarkan 12 Nilai Dasar Perdamaian pada salah satu siswa, di sebuah sekolah. 

Saya menemukan seorang siswa yang sangat antusias saat belajar. Sebelum memberikan beberapa materi 12 Nilai Dasar Perdamaian, saya pernah menanyakan kepadanya tentang apa yang berubah pada dirinya selama mengikuti program Sekolah Cerdas.

Tak disangka, Ia menjawab bahwa dulu diriya merasa gengsi di sekolah namun sekarang sudah tidak. Di pertemuan selanjutnya, Ia bercerita dan bertanya tentang permasalahannya. Setelah diarahkan kembali pada materi 12 Nilai Dasar Perdamaian dan ditambah sedikit “bumbu,” ia terlihat lega dan memahami apa yang harus dilakukan selanjutnya untuk menyelesaikan permasalahannya tersebut. 

Selain cerita unik ini, dengan adanya 12 NDP sebagai media belajar bagi siswa dan warga sekolah, kita mengerti bahwa perbedaan itu indah. Berbagai jenis sifat dan keunikan pada diri setiap insan mampu membuat diri yakin bahwa damai adalah jalan terindah.

Penulis: Putri Wulansari, Kakak Cerdas Batch II

Editor: Zulkifli Fajri Ramadan

Kamu AoP punya cerita perubahan? Kirimkan ceritamu ke [email protected]

Daftar untuk mendapatkan info & promosi menarik!