Training PeaceGen yang pertama kali saya ikuti adalah Board Game for Peace. Untuk pertama kalinya saya tahu tentang Peace Generation saat saya masih kuliah tingkat dua.
Beberapa bulan sebelumnya, saya mengalami kecelakaan motor yang cukup parah. Membuat beberapa titik luka di wajah saya, gigi depan hilang tiga, dan beberapa ada yang goyang.
Seketika saya menjadi tambah benci dengan diri saya karena selama ini saya sering mengalami hal-hal sial. Saya juga membangkang kepada Tuhan.
Saat masih melakukan pemulihan, tidak banyak dari teman saya yang menjenguk atau sekedar menanyakan kabar. Karena sebelum kecelakaan saya adalah mahasiswa yang sangat antusias dengan IPK sehingga melupakan hubungan sosial.
Saya adalah mahasiswa kupu-kupu yang terlalu asik dengan buku dan diri sendiri. Alhasil saya merasa sangat kesepian dan merasa tidak mempunyai teman, sehingga menambah rasa benci terhadap diri saya pada saat itu.
Akhirnya saya mencari pelarian untuk mengobati itu semua. Dengan cara aktif mengikuti kegiatan baik di dalam ataupun di luar kampus. Organisasi luar kampus yang saya temui saat itu salah satunya adalah PeaceGen.
Berkegiatan bersama Peace Generation
Sejak saat itu saya banyak mengikuti kegiatan-kegiatan training PeaceGen dengan sangat antusias. Mulai dari kegiatan Board Game for Peace 1 dan 2 di Padang, Training of Trainer yang diadakan di Malaysia hingga Peace Camp beberapa bulan lalu di Bandung. Semua trainingnya sangat luar biasa dan menyentuh hati saya.
Dengan training tersebut saya menjadi tahu tentang seluk beluk diri dan bagaimana cara memperlakukan diri sendiri dengan seimbang. Selain nilai mencintai diri sendiri juga ada sebelas nilai lagi yang sangat luar biasa dan bermakna.
Saya sangat merasa terbantu dan mengalami banyak perubahan, salah satunya lebih mencintai diri saya sendiri. Menghilangkan segala kebencian terhadap diri selama ini.
Saya menjadi lebih mengenal diri saya lebih dalam dan lebih bisa mengontrol diri. Saya sangat berterima kasih untuk kegiatan training PeaceGen yang telah membentuk saya menjadi lebih baik.
Editor: Mela Rusnika (Media Officer PeaceGen)
