Rabu, 10 Februari 2021 rupanya menjadi tanggal bersejarah untuk tim AoP Purwokerto. Ini untuk pertama kalinya tim kami mengadakan training secara offline semenjak diresmikan pada bulan April 2020. Kami terdiri dari 5 anggota yang bermodalkan nekat untuk mendirikan Club AoP Purwokerto. Semenjak berdiri, Club AoP Purwokerto kami belum bisa mengadakan kegiatan secara offline akibat pandemi. Bersyukur pada kesempatan kali ini kita diberikan kesempatan untuk mengadakan training secara tatap muka dengan mematuhi protokol kesehatan yang dianjurkan. Meskipun pesertanya terbatas. Awalnya sedikit ragu, karena ini kali pertama mengadakan kegiatan secara tatap muka.
Ada sedikit kejadian lucu yang terjadi saat menjelang training dimulai. Dimana ternyata ada sedikit miskomunikasi antara panitia dengan para peserta, sehingga saat seharusnya acara yang seharusnya dimulai tepat waktu justru sedikit molor karena tidak ada satupun yang datang ke lokasi. Di situ kami dan panitia sedikit panik, karena tempat dan keperluan lainnya sudah kami siapkan dengan rapi dan matang. Kami salut dengan semangat teman-teman panitia yang bersemangat menyelenggarakan acara ini. Satu per satu rumah peserta mereka datangi untuk menanyakan apakah bisa hadir atau tidak. Setelah kami usut ternyata penyebab dari mereka tidak datang ke lokasi dikarenakan ada rumor yang beredar kalau acara tersebut merupakan acara penyuntikan vaksin untuk remaja, sehingga mereka sangat takut untuk datang ke lokasi. Hingga akhirnya setelah dua orang peserta datang untuk konfirmasi acara, barulah teman-teman peserta yang lain berangkat ke lokasi dan acara training dimulai.
Kami sangat bersyukur, karena setelah acara dimulai dan kami menjelaskan bahwa ini bukanlah acara penyuntikan vaksin, mereka sangat antusias dalam mengikuti setiap kegiatan yang berlangsung. Bahkan saat ice breaking mereka tertawa dengan lepasnya, saat menonton video mereka memperhatikan dengan khidmat. Bahkan di penghujung acara permainan Boardgame semester baru, mereka justru meminta untuk diulang-ulang terus permainannya hingga sedikit melebihi waktu berakhir. Di penghujung acara kami tutup dengan berfoto dan dengan perasaan bahagia dari para peserta. Perasaan lega dari kami dan panitia.
Sekian cerita pengalaman dari tim AoP Purwokerto dalam menghidupkan program #Indonesiaerobully. Terimakasih Desa Karangreja Kutasari Purbalingga, terimakasih para panitia (Anak-anak PPL Studi Agama-agama), serta pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Berkat acara ini kami jadi lebih bersemangat dalam mengkampanyekan program #IndonesiaZeroBully.
Penulis,
Tim Club Purwokerto