Abaikan atau memaafkan, bicara empat mata, dan hadirkan penengah adalah tiga solusi hadapi masalah yang disampaikan oleh Irfan Amalee dalam Talk Shownya yang diselenggarkan oleh Peace Generation di Café Rajo Corner, pada Sabtu, 24 Agustus 2019.
Talk show yang mengusung tema “Kolaborasi Bukan Kompetisi” tersebut memberitahukan kepada kaum millenial bahwa tidak semua masalah atau konflik dapat diselesaikan dengan berkompetisi mencari siapa pemenang dan yang kalah atau dengan berbicara empat mata.
Namun, ada kalanya masalah ditangani dengan berkolaborasi dengan cara menghadirkan orang lain untuk mengambil jalan tengah.
“Terkadang kita tidak bisa menyelesaikan konflik tanpa menghadirkan orang lain,” tutur irfan dalam talk shownya.
Selain tiga solusi tersebut, Irfan juga menambahkan konsep perdamaian lain, yakni 4C yang dibutuhkan di zaman abad ke-21. 4C yang dibutuhkan di zaman abad ke-21 yaitu, berpikir kritis, komunikasi, kreativitas, dan kolaborasi. Irfan menegaskan bahwa orang yang tidak mampu berkolaborasi jangan harap untuk bisa bertahan hidup.
Berbicara mengenai konflik, Irfan mengatakan bahwa konflik adalah bagian dari kehidupan yang bisa dikelola, konflik tidak negatif, yang menentukan negatif atau positif adalah cara mengatasinya.
Ia sempat mencontohkan dengan perbedaan budaya mengenai kasus mahasiswa Papua yang baru-baru ini terjadi di Surabaya, bahwa konflik tersebut sebenarnya terjadi akibat adanya pergesekaan yang menimbulkan konflik dan kekerasan.
Menurut Irfan, Konflik ini bisa diselesaikan jika antar masyarakat mampu berkolaborasi dalam menerima perbedaan. Mediasi, resolusi dan konsiliasi adalah metode dalam kolaborasi yang dapat membantu memecahkan konflik ini.
Irfan berpesan untuk anak muda millenial, bahwa perdamaian tidaklah sulit dan pemenang tidak selalu lahir dari persaingan.
“Perdamaian itu bukanlah hal yang sulit. Bersaing dan berseteru akan tereliminasi dan pemenangnya tetaplah orang yang mampu berkolaborasi,” kata Irfan menutup perbincangan.
Mira Amelia, salah satu peserta asal Universitas Negeri Padang menanggapi bahwa kolaborasi itu lebih penting dari kompetisi yang ia simpulkan melalui sebuah permainan Boardgame.
“Kolaborasi itu lebih penting dari kompetisi, dalam permainan tersebut, pemain dituntut untuk berkolaborasi dan saling menyelematkan, bukan mencari siapa yang kalah dan menang,” Ungkap Mira.
Sumber: