Keselarasan Nilai-Nilai Buddha dengan 12 NDP

Lebih dari 13 tahun Peace Generation telah menyebarkan benih perdamaian melalui 12 Nilai Dasar Perdamaian di seluruh Indonesia bahkan ke seluruh dunia. Diikuti lebih dari 23.197 pelajar dan 5 ribu pengajar perdamaian sejak tahun 2007. Telah berhasil menurunkan angka kekerasan pelajar hingga 31%. Dalam melanjutkan inisiatifnya, Peace Generation akan memunculkan modul 12 NDP versi Buddha. Sebagai bagian dari peluncuran modul tersebut, diadakanlah sebuah acara Talk the Peace dari Peace Academy dengan tema, “Keselarasan Nilai-Nilai Buddha dengan 12 NDP”.

Acara Talk the Peace ini dilaksanakan pada tanggal 24 Juni 2020 melalui platform Google Meet dan dihadiri oleh kedua narasumber yang sangat luar biasa, yaitu Wandi Guna Dharma (Pendeta Buddha & Praktisi Mindfulness Meditation) dan Venita Tanusuwito (Pendeta Buddha & Wanita Buddhis Indonesia). Serta dimoderatori oleh Nurhayati Syafii (Peace Generation).

Untuk mengawali pertemuan, Wandi Guna Dharma memulai dengan pengenalan tentang Agama Buddha. Agama Buddha memiliki guru spiritual dan guru agung. Di dalam Agama Buddha, Guru Agung ini disebut dengan Guru Agung Buddha Gautama. Pada 623 masehi, beliau lahir di India. Beliau adalah seorang pangeran bernama Siddhartha Gautama. Beliau adalah adalah manusia biasa. Meninggalkan tahta dan istana. Tentu ini menjadi hal menarik, mengapa seorang pangeran meninggalkan istana. Karena pada dasarnya beliau adalah seorang psikolog yang mempelajari ilmu kehidupan. Ketika ia hidup dalam kemewahan, ia tidak memahami perubahan yang terjadi pada kehidupan. Pada suatu ketika, pangeran ini bertemu dengan seseorang yang tidak ada di istana, seperti orang tua, orang sakit dan orang meninggal. Sehingga ia merenung, “apa yang terjadi dalam kehidupan?”. Kemudian ia meninggalkan istana untuk mencari obat pencerahan atas pertanyaannya itu. ia melakukan pertapaan atau meditasi selama 6 tahun. Selama 6 tahun itu, beliau menemukan pencerahan. Kalau dalam Agama Buddha, kami mengumpamakan Buddha itu dianggap dokter, murid-muridnya sebagai perawat dan ajarannya sebagai obat. Obatnya, Buddha menjelaskan kenapa manusia selalu berubah, dari muda menjadi tua, dan sebagainya, karena ternyata kehidupan manusia itu selalu berubah atau kita bisa sebut dengan Hukum Ketidakkekalan.

Pada akhirnya, Buddha memahami bahwa ada 4 kebenaran mulia, yaitu :

  1.       Ada penderitaan
  2.       Sebab penderitaan
  3.       Lenyapnya penderitaan
  4.       Jalan menuju lenyapnya penderitaan

Kemudian melihat dengan 12 Nilai Dasar Perdamaian sangat berkaitan dengan Nilai-Nilai Buddha. Sangat menarik dengan Nilai 1 Menerima Diri. Ini sejalan dengan prinsip meditasi dan mindfulness. Bagaimana kita bisa melihat ke dalam diri kita (kembali hening) di tengah hiruk pikuk permasalahan dunia. Ada pernyataan menarik dari 4 Pilar Raja Asoka, “Jika kamu menghargai dan menghormati agama orang lain, sama halnya kamu menghargai dan menghormati agamamu sendiri. Dan jika kamu menghina agama orang lain, sama halnya kamu menghina agamamu sendiri.”

Ketika kita bicara perdamaian, maka kita harus berbicara tentang kedamaian diri. Apakah kita bahagia? Apakah kita menderita? Karena ini menentukan bagaimana kita bisa berdamai dengan orang lain.

Dilanjutkan oleh Venita, dalam modul 12 NDP Nilai Pertama terdapat ayat “Pada dasarnya, awal terciptanya manusia itu tidak ada rasnya.” Namun, seiring berjalannya waktu, golongan-golongan itu tercipta. Adapun pencapaian yang kita raih sekarang, itu karena ada gabungan antara karma dan kerja keras. Siapa kita yang sekarang adalah ada pengaruhnya dari kejadian masa lalu.

Dalam hal ini Venita juga menyampaikan, “Harapan saya, orang-orang non Buddhis juga bisa baca modul 12 NDP versi Buddha. Yang kemudian bisa melahirkan rasa saling memahami dan menghargai.”

Salah satu harapan diadakannya Talk the Peace ini adalah untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan teman-teman dari Buddhis dan sama-sama berjuang untuk menyebarkan perdamaian. Karena damai itu bukan hanya milik satu agama, tapi juga milik seluruh umat manusia. 

Oleh: Anisa

Baca Juga  Online Learning “Tumbuh Kuat di Tengah Pandemi”

Daftar untuk mendapatkan info & promosi menarik!