Sulawesi Tengah (PALU) – Sebanyak 12 orang yang terdiri dari 2 orang Bandung dan 10 lainnya dari Kota Palu sedang melakukan kegiatan perdamaian yang diselenggarakan oleh Peace Generation Indonesia di Kota Palu (Ruang Pertemuan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Palu, Jumat (29/11/2019). Kegiatan dengan tema Training of Fasilitator untuk mendukung program “Breaking Down The Walls (Menjaga Toleransi, Merawat Damai) ini dilaksanakan untuk mendukung pendidikan perdamaian di Sulawesi Tengah.
Breaking Down the Walls (BDW) adalah program Peace Generation Indonesia sebagai platform perjumpaan dua sekolah yang berbeda untuk saling belajar, mendengarkan, dan menciptakan rasa aman untuk saling berdialog atas kondisi ketegangan dan konflik untuk memulai membagun rasa percaya, meruntuhkan tembok prasangka untuk menginisiasi persahabatan dan kekeluargaan dalam bingkai damai.
Diharapkan dengan kegiatan tersebut bisa memberikan dampak positif kepada anak muda terutama pelajar di Kabupaten Palu . Mengingat maraknya ketegangan sosial yang ada di kalangan anak muda sehingga menimbulkan banyak masalah mulai dari pilihan politik yang beda,suku, status sosial sampai dengan agama.
“Alhamdulillah hari ini kita dapat menyelenggarakan kegiatan ini, berawal dari men-training beberapa fasilitator dari Chapter Sulteng untuk mengimplementasikan ke guru-guru SMA serta siswa yang telah di rekomendasikan oleh pihak Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah”
PeaceGen berharap dengan adanya kegiatan Breaking Down the Walls (BDW) ini sangat membantu menghilangkan asumsi buruk di pikiran anak muda. Sehingga hadirnya konflik memang didasari dari pengetahuan pendidikan perdamaian yang minim serta pemikiran instan yang dimiliki para generasi muda maka generasi muda yang ada di daerah tersebut sangatlah perlu diedukasi mulai dari bangku sekolah, untuk menangkal pergaulan negatif yang ditularkan dilingkungan pergaulannya.
Terakhir yang jadi perhatian publik Kota Palu adalah masalah perkelahian antar pelajar yang masih menjadi pembicaraan yang kadang di keluarkan para siswa jika sedang emosi dengan sekolah lain serta pemahaman sempit sebagian siswa kristen yaitu mereka memaknai islam itu pasti mengkafirkan orang selain islam.
Di tempat yang sama, perwakilan guru dari SMA Negeri 3 Palu mengatakan sangat terbantu adanya kegiatan training tersebut. Mengingat dirinya adalah salah satu guru di Palu yang mencegah adanya perkelahian pelajar di sekolahnya.
Simak kisah menghubungkan 2 sekolah di Palu oleh Agent Of Peace di sini!
“Dengan adanya kegiatan ini semakin membuka wawasan saya serta teman-teman yang lain. Karena selama ini saya pribadi sendiripun tidak mengingankan adanya lagi perkelahian yang ada di kalangan anak muda apalagi pelajar. Sehingga kita sebagai guru dapat menyadarkan pada beberapa pelajar untuk dapat berdamai dengan segala konflik yang akan menimpahnya” tuturnya.
Sebagai tindak lanjut dirinya juga akan mengajarkan ke beberapa rekan-rekan guru serta teman-teman yang lainnya akan indahnya perdamaian itu.
Peace People, untuk mendapatkan informasi teraktual dan terbaru dari PeaceGen, silahkan klik link berikut!
Ditulis oleh: Adam Sudarto
Editor: Faza Rahim