Setelah sukses menyelenggarakan Peacetival di Bandung dan Makassar, kali ini Pulau Dewata Bali menjadi tuan rumah festival perdamaian itu. Tepat pada tanggal 9 September 2018, Peace Generation Indonesia, yang bekerjasama dengan Peace Maker of Indonesia Society, menggelar Peacetival Bali, yang berlokasi di wantilan DPRD Provinsi Bali.
Sebelum menggelar Peacetival ini, pada tanggal 6-8 September 2018, PeaceGen menggelar AoP Summit Bali. AoP (Agent of Peacetival) yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia berkumpul di Tabanan Bali untuk membicarakan beberapa hal, seperti menguatkan jaringan untuk solidaritas di daerah yang membutuhkan pemulihan sosial pasca bencana alam dan sosial.
selain itu, dalam AoP Summit Bali juga diadakan workshop design thinking for peace, workshop grant writing hingga kunjungan ke desa yang sedang membangun sistem ramah anak. Setelah acara ini usai, esok harinya langsung digelar Peacetival Bali.
Peacetival kali ini merupakan yang pertama diadakan di Bali. Beberapa rangkaian acara menarik digelar seperti Talk the Peace, sambutan dari pemerintah setempat, hingga lomba menggambar yang diikuti oleh sekitar 200 anak-anak. Pesan-pesan perdamaian yang ditujukan untuk meredam tindakan kekerasan ekstrem yang terjadi di Indonesia, dibungkus semanarik mungkin dalam Peacetival Bali ini.
Turut hadir dalam acara ini beberapa tokoh masyarakat dan pemerintah, seperti Inayah Wahid yang merupakan putri dari Alm. Abdurrahman Wahid yang konsisten menyuarakan kerukukan beragama; Andi Prawira, founder Peacemaker Indonesia Society; Feby Askobi, Survivor bom JW Marriot; Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, ketu FKUB Bali; Dewa Putu Beratha, perwakilan dari pihak Gubernur Bali, hingga hadir juga I Nyoman Suyasa, yang merupakan wakil ketua DPRD Bali.
Kekerasan esktrem yang terjadi di Indonesia, yang mewujud menjadi bermacam tindakan, mulai dari ujaran kebencian hingga fenomena terorisme, mesti terus dihadapi dengan cara-cara kreatif. Peacetival Bali ini menjadi salah satu cara atau ikhtiar meredam kekerasan esktrem tersebut. Semoga dengan diadakannya AoP Summit dan Peacetival Bali ini menjadi bentuk pencegahan terhadap kekerasan ekstrem tersebut. Salam peace!
Penulis: Zulkifli Fajri Ramadan