Refleksi. Itulah hal penting yang butuh dilakukan akhir-akhir ini. Pada hari Jumat (16/10), Peace Generation Chapter Solo dan Chapter Sulawesi Tengah menyelenggarakan Connecting Team. Kedua chapter ini adalah pelaksana program Breaking Down the Walls. Selain dihadiri oleh fasilitator dari kedua chapter, kegiatan ini juga dihadiri oleh Miftahul Huda dan Nurhayati Syafii dari Peace Generation.
Dalam pertemuan daring ini para peserta Connecting Team diminta untuk melakukan refleksi tentang keterlibatan mereka di Peace Generation, dampak yang ia terima dan ia berikan, baik secara personal maupun secara tim, skil yang didapatkan, dan tantangan selama menjadi Agent of Peace (AoP).
Mukhlis, salah satu fasilitator BDW Solo menyebut bahwa Peace Generation memiliki personal touch yang begitu kuat sehingga ia mau terlibat dengan Peace Generation hingga saat ini. Ia mengaku mengalami banyak perubahan personal setelah bergabung bersama Peace Generation.
“Dulu saya lebih sering mengedepankan emosi dan fisik ketika menyelesaikan masalah. Lebih suka marah-marah kepada orang. Namun sekarang saya belajar untuk lebih tenang dalam menghadapi apapun,” jelasnya.
Baca juga cerita lainnya dari para AoP di sini!
Sementara itu, Adam, Ketua Peace Generation Chapter Sulawesi Tengah menceritakan perjalanannya sejak awal masuk ke Peace Generation. Ia mengaku bahwa ia bangga menjadi AoP karena mampu menjelaskan 12 nilai dasar perdamaian sesuai gaya budaya orang Sulteng.
“Kemampuan ini menurut saya adalah skill yang luar biasa yang saya dapatkan di Peace Generation. Dalam pengembangan tim menurut saya perlu ada trust yang dibarengi pengetahuan psikologis antar tim agar kita mengetahui tim kita seperti apa kondisinya. Maka pendidikan managemen organisasi yang damai sangat dibutuhkan,” jelasnya.
Menurut Adam, dalam menjalankan misi damai hampir tidak ada tantangan secara pribadi. Karena pada kenyataannya disetiap kesempatan pertemuan selalu ada pesan damai yang diselipkan. Kendala yang ia sampaikan adalah melahirkan AoP baru mengingat sedang ada pandemi.
Untuk kegiatan BDW, tim Solo telah menyelesaikan implementasi dengan SMP Regina Pacis Ursulin Surakarta dan akan dilanjutkan implementasi di SMP Muhammadiyah 1 Surakarta pada Sabtu (24/10). Sedangkan tim Palu tengah menyiapkan Perayaan BDW baik secara daring maupun luring.
Di akhir sesi, Huda memberikan apresiasi dan kesyukuran atas terselenggaranya program BDW sampai sejauh ini dengan keterlibatan dan kreatifitas para fasilitator BDW di Solo dan Palu untuk memberikan mentoring program pada siswa-siswi sekolah yang menjalankan program BDW, selain itu tahapan BDW sampai bulan Februari 2021 adalah BDW Day, yakni perayaan BDW dengan mengundang dua sekolah yang telah mengimplementasikan program BDW dan juga Peace Generation akan mengadakan AoP summit; pertemuan dan koordinasi para AoP seluruh Indonesia plus Malaysia dan Filipina.
Peace People, untuk mendapatkan informasi selengkapnya tentang PeaceGen, klik di sini ya!
Penulis : Yusuf & Huda
Editor : Faza Rahim