Pada tanggal 22 – 25 Juli 2020, Peace Generation Solo mengadakan training 12 Nilai Dasar Perdamaian secara online. Training ini diikuti oleh semua siswa Ahmad Dahlan Boarding School Sukoharjo, Jawa Tengah yang berjumlah sekitar 180, dan difasilitasi oleh 11 fasilitator Peace Generation Solo.
Sebelumnya, sekolah ini bersama Peace Generation Solo telah mengadakan training Happy Tanpa Bully pada 13 – 15 Juli yang diikuti oleh sekitar 60 siswa kelas VII di sekolah yang sama. Selain itu, mereka juga telah menyelenggarakan PeaceSantren pada bulan Ramadhan 1441 H.
Training online yang dilakukan dengan menggunakan media WhatsApp ini dilaksanakan setiap pukul 07.00 WIB sd. 12.00 WIB, selama 4 hari penuh. 180 siswa dibagi menjadi 4 kelas. Para fasilitator juga dibagi menjadi 4 kelas, dan secara bergantian menyampaikan nilai 1 sampai nilai 12.
Selama masa pandemi, Peace Generation Solo telah begitu akrab dengan training online. Selain di ADBS, mereka juga pernah menyelenggarakan Training for Peace Educators dalam program Breaking Down the Walls (BDW) secara daring pada bulan Mei 2020.
“Kita sudah beberapa kali training online, tapi baru kali ini (training 12 NDP di ADBS) trainingnya sangat pecah dan pesertanya sangat aktif. Sampai-sampai fasilitator kewalahan meladeni keaktifan peserta,” ujar Yusuf, Koordinator BDW Peace Generation Solo.
Yang menarik, Boarding School ini membuka diri terhadap beberapa fasilitator Peace Generation Solo yang beragama Kristen dan Katholik. Mereka menerima karena yang dilihat adalah substansi materi, bukan siapa yang menyampaikan.
“Awalnya aku takut-takut gimana gitu ngisi training di pesantren. Tapi mereka ternyata sangat welcome. Mereka nggak merhatiin agamaku apa, tapi apa yang aku sampaikan,” ujar Marshela, fasilitator Peace Generation Solo yang beragama Kristen Protestan.
Marshela mengaku mengajarkan 12 Nilai Dasar Perdamaian sesuai dengan yang ada dalam buku panduan. Sehingga yang ia ajarkan adalah kebaikan. Hal ini melatih siswa siswi di Boarding School agar bersikap lebih inklusif dan menghilangkan prasangka terhadap umat beragama lain.
Training yang dilakukan mampu diserap dengan baik oleh para siswa siswi ADBS. “Kak pengen nangis, terharu,” ujar Zahara, siswi kelas VII ADBS. Beberapa materi training juga mampu membuat siswa begitu terinspirasi. “Lihat videonya jadi pengen nangis,” ucap Anjani, siswi kelas VIII ADBS.
Dilaporkan oleh Yusuf (Program Manager Chapter PeaceGen Solo)