Di Training Breaking Down The Walls, Peserta Dalami 12 NDP!

Sukoharjo – Peace Generation Chapter Solo adakan Training for Facilitator untuk kegiatan Breaking Down The Walls (BDW). Pelatihan yang berlangsung pada tanggal 6 hingga 8 Desember 2019, diikuti oleh 10 peserta dari dua kota yaitu Solo dan Semarang. Diadakan di Pondok Hajjah Nuriyah Shabran, Sukoharjo, peserta diajak mengalami dan merasakan 12 Nilai Dasar Perdamaian.

Peserta difasilitasi oleh empat trainer dari Peace Generation Chapter Solo serta dua trainer dari Peace Generation Pusat. Seluruh peserta diajak mengalami dan merasakan 12 Nilai Dasar Perdamaian yang dirumuskan Peace Genertaion melalui permainan, berpikir kritis, dan berpendapat. Nantinya, sepuluh fasilitator ini akan ditugaskan untuk mengajarkan 12 Nilai Dasar Perdamaian kepada guru dari dua sekolah yang ada di Solo.

Baca Juga  Training PeaceGen Kids Bersama Guru Pos Paud di Kelurahan Pasirbiru

(Baca juga kisah perdamaian dari Palu di sini! )

Ninin Karlina, Koordinator Peace Generation Chapter Solo menjelaskan bahwa Solo menjadi salah satu dari dua kota di Indonesia yang terpilih untuk mengadakan program BDW. Ia melihat Solo sebagai salah satu kota dengan potensi keberagaman dan toleransi yang besar, namun dengan potensi gesekan konflik yang juga besar. “Banyak tantangan, namun kami siap” tandasnya.

Baca Juga  PeaceSantren 2020: Belajar Menyembuhkan Emosi yang Terluka untuk Kembali Damai - Newsletter Edisi #3

Miftahul Huda, salah satu trainer dari Peace Generation Pusat pada pelatihan tersebut menjelaskan bahwa puncak program BDW dilakukan dengan mempertemukan siswa dari dua sekolah dengan latar belakang yang berbeda. Sebelum dipertemukan, siswa akan diajak mengalami dan merasakan 12 Nilai Dasar Perdamaian oleh guru yang sudah dilatih dan didampingi oleh fasilitator. “Di akhir, kedua sekolah dipertemukan untuk merayakan pertemuan kedua sekolah, seperti pentas seni” tandasnya.

Stevanus Rio, salah satu peserta kegiatan Training for Facilitator Breaking Down The Walls merasa lebih mampu terbuka setelah mengikuti pelatihan ini. Mahasiswa prodi Mekatronika Polteknik
ATMI Surakarta ini mengaku sebelumnya tidak begitu terbuka dalam isu perdamaian dalam lingkarannya.

Baca Juga  Peace Family: Gaya Baru Peace Generation

Setelah mengikuti pelatihan, ia merasa mampu bercerita banyak tentang pandangannya tentang nilai-nilai dasar perdamaian. “Saya paling senang saat sesi nilai pertama yaitu menerima diri sendiri” tandasnya.

Peace People, untuk mendapatkan informasi terkini dari PeaceGen, klik di sini!

Ditulis oleh: Fiskal Purbawan (Peace Generation Solo)

Editor: Faza Rahim

Daftar untuk mendapatkan info & promosi menarik!