Board Game for Peace pertama yang diselenggarakan oleh Peace Generation Indonesia pada
tahun 2017, akan kembali digelar pada tahun 2018 ini. Setelah menyelesaikan Training of Facilitator (ToF) BGFP 2.0 pertama yang diselenggarakan di Hotel Cassadua, tanggal 10-12 yang ditujukan untuk peserta dari lima kota tempat BGFP pertama digelar, PeaceGen kembali menggelar ToF untuk tujuh kota baru.
ToF pertama diselenggarakan untuk fasilitator yang berasal dari kota Bandung, Solo, Surabaya, Makassar, dan Padang. Sedangkan ToF kedua diselenggarakan untuk fasilitator yang berasal dari kota Aceh, Ambon, Bima, Samarinda, Palembang, Palu, dan Cirebon. Sebab peserta lebih banyak, ToF kali ini tak kalah seru dari yang sebelumnya.
ToF kedua ini diselenggarakan pada tanggal 18-20 Agustus 2018, dan bertempat di Wisma Geowisata Inn, Bandung. Selain dimeriahkan oleh panitia dan peserta dari tujuh kota baru, Irfan Amalee, yang merupakan Co-Founder PeaceGen, juga ikut hadir hingga acara selesai. Sebelumnya, pada ToF pertama Irfan tidak hadir sebab ada agenda lain di tempat yang berbeda.
Raihan, salah satu fasilitator ToF kedua ini, mengaku mendapat pengalaman berharga sebab bisa bertemu dengan banyak orang yang datang dari beberapa daerah di Indonesia. Sebelumnya, Raihan merupakan salah satu orang yang sempat terbuai bujuk rayu ISIS.
Ia memutuskan pergi ke Suriah bersama keluarganya untuk merasakan hidup di negara Khilafah. Namun, pada akhirnya ia kembali pulang ke Indonesia, sebab apa yang dijanjikan ISIS tak pernah ia rasakan, bahkan kekerasan dan prilaku yang tak mencerminkan nilai-nilai Islam banyak terjadi di sana.
“Acara ini seru. Saya jadi dapat teman baru, walau saya juga harus lebih bertanya mengenai teknis board game edisi baru yang belum saya ketahui. Selain itu, sebab peserta datang dari beberapa daerah di Indonesia, saya bisa lebih mengetahui keragaman Indonesia dari segi budaya, suku, agama, dll. Upaya PeaceGen ini sangat kreatif, sebab bisa menyebarkan perdamaian melalui media permaian, tidak sebatas bicara saja, namun dirasakan langsung oleh orang-orang, terutama anak muda,” ujar Raihan saat diwawancarai di kantor PeaceGen, di jalan Cijagra No. 48, Kota Bandung, seusai acara ToF kedua digelar.
Seperti yang pertama, ToF kali ini juga mengupayakan agar calon fasilitator BGFP 2.0 di tujuh kota baru dapat memahami perdamaian, terutama 12 nilai dasar perdamaian yang menjadi bahan pamungkas ketika acara-acara PeaceGen digelar. Kelak, ketika menjadi fasilitator di kotanya masing-masing, mereka diharapkan mampu menyebarkan nilai-nilai perdamaian dengan semangat tinggi.
Bagi kamu yang berdomisili di tujuh kota baru yang telah disebutkan di atas, segera siapkan diri untuk menjadi agen perdamaian bersama Peace Generation Indonesia. Melalui media kreatif board game, kita sebarkan perdamaian penuh kehangatan dan keceriaan. Board Game for Peace, let’s play begin!
Penulis: Zulkifli Fajri Ramadan