Dari Mindanao untuk Dunia: Kisah Agent of Peace Filipina Mengubah Trauma Konflik Jadi Pembelajaran yang Asyik – Newsletter Edisi #21

Peran guru sebagai pendidik
Ilustrasi by: @cupoftiw_
Sekitar 10 tahun lalu, tiga orang pendidik dari Mindanao Filipina bergabung di training PeaceGen, di hotel Poster Bandung. Mereka menempuh jarak ribuan kilometer untuk belajar 12 Nilai Dasar Perdamaian (NDP).

Mereka yang memiliki peran guru sebagai pendidik, sepulang dari Indonesia langsung mengajarkan modul 12 NDP pada anak-anak muda di wilayah Zamboanga dan Marawi. Dua daerah di Mindanao yang tak luput dari konflik politik berkepanjangan. Bahkan Marawi sempat dikuasai ISIS sebelum akhirnya dibombardir pemerintah Filipina.

Lima tahun kemudian, saya diundang untuk datang langsung ke sana untuk mentraining para pemimpin muda dari beberapa organisasi di Mindanao. Saya begitu takjub menyaksikan semangat mereka. Di tengah konflik politik yang tak kunjung usai, mereka penuh semangat untuk belajar dan menyebarkan perdamaian di komunitasnya. 

Tiga organisasi dari General Santos, Zamboanga, dan Marawi bersatu membentuk PeaceGen Filipina, dan menerjemahkan modul 12 NDP versi mereka. Mereka urunan dana, tenaga, dan semangat. Benih yang ditanam 10 tahun lalu terus tumbuh dan melahirkan tunas-tunas baru bekat peran guru sebagai pendidik yang sangat penting di sana.

Pada 24 Januari lalu, tim PeaceGen Indonesia menyelenggarakan peringatan Hari Pendidikan Internasional. Hadir para Agent of Peace (AoP) dari berbagai daerah dan negara, termasuk dari Filipina. Kami begitu tersentuh mendengar sejumlah kesaksian mereka tentang bagaimana dampak 12 NDP pada mereka:

“Sebelum mengenal PeaceGen, saya menganggap diri saya sebagai orang yang mudah menghakimi orang lain. Setelah saya menjadi AoP, saya lebih bisa memahami dan menghormati orang lain.” (Jann Lipae, 3rd Year of Bachelor of Secondary Education)

“Saya merasa PeaceGen memberikan begitu banyak pengaruh dalam hidup saya. Saat mengikuti pelatihan 12 NDP, saya mengira alurnya bisa saya tebak. Ternyata tidak, justru materinya sangat menarik dan memberikan dampak bagi saya.” (Marht Harvey, Bachelor of Education)

“Saya dibantu oleh Jann Lipae dan Ate Nurkisa, saat saya bertanya bagaimana caranya mengelola amarah. Mereka menjawab, salah satunya dengan menjadi Agent of Peace. Tapi, menjadi AoP bukan berarti tidak mendapatkan masalah, tapi saya belajar bagaimana cara menghadapinya dengan lebih tenang.” (Benjamin Creative, AoP Filipina)

“Saya adalah seorang Peace Educator. Menjadi AoP adalah hal yang baru bagi saya. Saya juga terlibat dalam konflik yang terjadi di Mindanao. Berkaitan dengan Peace Training yang diselenggarakan PeaceGen, meskipun saya mengikuti berbagai training perdamaian, PeaceGen memiliki bagian terpenting dari perubahan di komunitas kami.” (Amina H. Aban, AoP Filipina)

Selain para pendidik perdamaian dari Filipina, pada bulan Januari kemarin PeaceGen juga melahirkan ratusan pendidik perdamaian baru. Melalui Training Guru Abad 21, sekitar 255 peserta belajar 12 NDP dengan cara mengasyikkan. Program kolaborasi PeaceGen dan Indika Foundation ini adalah batch kedua, menyusul batch pertama yang sukses diselenggarakan tahun lalu. 

“Training yang unik dengan tema bajak lautnya. Unik dan saya pikir satu-satunya training yang menggunakan tema bajak laut, karena selama ini saya mengikuti training belum ada loh yang unik seperti ini. Juga TANDUR-nya top dan unik, saya baru nemu di sini. Menginspiratif dan membantu saya dalam mengajar. Terima kasih banyak untuk semua tim PeaceGen untuk training selama lima hari ini. “ (Fira, Guru dari Sumedang)

Jika Training Guru Abad 21 mengangkat tema dan gamifikasi cerita bajak laut, maka training Frosh mengangkat cerita pendekar dari padepokan silat. 

Program Frosh yang merupakan program pendidikan perdamaian untuk mahasiswa tingkat satu, kini memasuki tahap training untuk trainer dan mentor. Selama bulan Januari Frosh mempersiapkan 14 pendekar dari ITB dan UPI yang nanti akan mendampingi 85 mentor untuk menjadi para pendekar perdamaian di kampusnya masing-masing.

Cerita para pendidik perdamaian di Filipina, para bajak laut Guru Abad 21 dan pendekar perdamaian dari program Frosh membawa optimisme untuk kita mengawali tahun 2022. Perjalanan baru saja dimulai, akan banyak cerita seru PeaceGen dan para AoP di tahun ini.

Baca selengkapnya kegiatan AoP yang berperan sebagai guru dan pendidik damai selama Januari dengan klik tombol di bawah ini.

Baca Juga  Podcast Disiplin Positif : Prinsip 2 - Konsekuensi Logis Bukan Hukuman

UNDUH NAWALA

 

Penulis: Irfan Amalee (Direktur Eksekutif PeaceGen)

Editor: Mela Rusnika (Media Officer PeaceGen)

Daftar untuk mendapatkan info & promosi menarik!